Preview 30 Seconds
Selain jerawat, bekas jerawat juga menjadi masalah yang cukup memusingkan dan butuh perawatan khusus. Bekas jerawat juga bukan hanya dark spot atau red spot tapi lebih dari itu dan banyak tipenya. Setiap tipe memiliki cara tersendiri untuk mengatasinya.
Masalah jerawat nggak berhenti cuma sampai jerawat itu sembuh. Pada beberapa kasus, bekas jerawat menjadi masalah lanjutan yang perawatannya cukup memakan waktu.
Perubahan tekstur dan warna kulit akibat jerawat ini biasanya akan bertahan daam waktu yang lama walaupun jerawat itu sendiri sudah sembuh. Hal itu disebabkan oleh rusaknya dinding folikel yang terjadi karena peradangan jerawat.
Saat proses penyembuhan, kulit memperbaiki diri dengan cara membentuk kolagen baru. Namun, saat proses tersebut berlangsung, perbaikan kulit tersebut nggak bisa sesempurna kulit sebelumnya. Meski proses regenerasi kulitnya serupa, namun bekas jerawat yang dihasilkan memiliki perbedaan.
Bekas jerawat memiliki tingkat keparahannya masing-masing, mulai dari yang ringan sampai yang paling sulit dihilangkan. Bekas jerawat nggak cuma yang muncul di permukaan saja, tapi juga ada yang berada di bawah kulit.
Berikut beberapa tipe jerawat dan cara mengatasinya agar tepat perawatannya.
Bekas jerawat atrophic atau bekas jerawat yang tertekan merupakan hal yang paling umum. Atrophic scars merupakan hasil dari peradangan jerawat papulopustular. Jerawat papulopustular adalah lesi yang terdiri dari noda merah, jerawat, papula dan pustula (jerawat) dan lesi bengkak yang lebih besar (nodul). Bekas luka yang tertekan berada di bawah kulit terbentuk ketika kolagen nggak cukup dibuat saat luka dalam penyembuhan.
Ada tiga jenis bekas atrophic scars, yaitu :
Seperti kotak, bekas jerawat ini membentuk sudut sisi vertikal tajam. Bekas jerawat ini sebetulnya nggak terlalu dalam tetapi punya ukuran yang lebih lebar dengan batas-batas bekas jerawat yang cukup tajam membentuk box.
Penyebab boxcar adalah rusaknya kolagen sehingga menyebabkan hilangnya jaringan tissue di sekitarnya sehingga kulit pada bagian tersebut nggak memiliki tumpuan dan masuk ke dalam membentuk lubang. Boxcar bisa diatasi dengan perawatan seperti punch excision, dermal filler, atau laser resurfacing.
Jenis bekas jerawat ice pick ini merupakan jenis yang paling sulit ditangani. Seperti Namanya, bentuk bekas jerawat ini seperti lubang yang dibuat menggunakan alat pemecah es. Lubangnya sangat dalam dan sempit sampai ke lapisan dermis sehingga memberi kesan pori-pori yang besar dan kosong. Ice pick menjadi bopeng yang terjadi karena adanya peradangan dari jerawat nanah yang menghancurkan jaringan di bawah dan permukaan kulit.
Ice pick yang memiliki bekas luka seperti luka tusukan ini bisa diatasi dengan perawatan khusus seperti laser treatment, punch excusions, atau bahkan cangkok kulit.
Merupakan bekas jerawat yang membuat tekstur kulit menjadi naik turun. Rolling scars lebih dangkal dan ngggak memiliki batas luka yang jelas, nggak seperti boxcar. Bekas jerawat ini biasanya terjadi setelah mengalami peradangan jerawat dalam jangka panjang. Seiring bertambahnya usia seseorang, rolling scars akan terlihat semakin jelas karena berkurangnya kekencangan kulit dan kolagen.
Cara mengatasi bekas jerawat jenis ini adalah dengan melakukan laser treatment untuk meratakan permukaan kulit. Facial filler juga bisa menjadi alternatif lain yang dapat kamu lakukan untuk mengatasi rolling scars ini.
Bekas jerawat yang timbul di atas permukaan kulit ini disebabkan oleh terlau banyak kolagen selama masa penyembuhan.
Bekas luka yang menonjol lebih jarang terjadi dibandingkan bekas jerawat atrofik, tetapi juga merupakan hasil dari peradangan jerawat. Dalam kebanyakan kasus, bekas jerawat yang timbul lebih jelas daripada bekas jerawat yang tertekan.
Berikut beberapa tipe bekas jerawat timbul, yaitu :
Keloid bekas jerawat biasanya terjadi pada mereka yang memiliki kulit gelap. Bekas luka ini terbentuk ketika produksi kolagen berlebihan dan jaringan parut yang terbentuk pun berlebih. Proses pembentukan keloid ini terjadi ketika jerawat gagal melalui siklus penyembuhan dan kulit pun rusak. Ketika hal itu terjadi, kolagen berkumpul dan membangun jaringan kulit untuk menutup luka. Tapi, sayangnya produksi kolagen itu menyebar ke ,uar luka dan menciptakan bekas luka yang lebih besar dan menonjol.
Hypertrophic merupakan bekas jerawat yang tebal, lebar, dan biasanya berkembang di tempat terjadinya luka. Bekas jerawat biasanya terjadi saat kulit sedang dalam masa penyembuhan, namun berbeda dengan hypertrophic yang merupakan hasil respons abnormal terhadap luka karena banyaknya scar tissue.
Bekas luka hypertrophic hampir mirip dengan keloid. Hanya saja hypertrophic lebih sering dialami orang daripada keloid. Awalnya benjolan tampak gelap atau merah (sedikit seperti darah kering yag menggumpal). Seiring berjalannya waktu, bekas luka menjadi rata dan pucat.
Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi keloid dan hypertrophic scars adalah dengan perawatan kortikosteroid, laser therapy, bleomycin, atau operasi.
Selain beberapa perawatan di atas, kamu juga bisa melakukan home treatment dengan perawatan yang mengandung bahan-bahan seperti AHA, Salicylic Acid, Retinoid, dan sebagainya. Namun, untuk lebih tepat lagi, kamu bisa berkonsultasi dengan dokter ahli Norm untuk mengatasi masalah jerawat dan bekas jerawat secara menyeluruh.